Pasaman, HaloSumbar.com — Setelah menerkam 14 ekor ternak warga, Harimau Sumatera disinyalir sudah pulang ke habitatnya di kawasan Hutan Lindung Tonang. Lima hari dipantau, jejak si inyiak balang tidak lagi terdeteksi di sekitar lokasi kejadian.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Pasaman, Ade Putra menyebutkan pihaknya telah melakukan patroli dan pengusiran selama lima hari berturut-turut.
Penyisiran dimulai dari kawasan Kampung Padang, Nagari Aia Manggih Barat, Kecamatan Lubuk Sikaping hingga radius tiga kilometer di jalur perlintasan satwa.
“Kesimpulan ini diperkuat dengan pantauam kamera penjebak yang dipasang sebanyak empat unit di beberapa titik. Alhasil, tidak terlihat lagi tanda-tanda. Baik berupa jejak, cakaran maupun kotoran yang menandakan keberadaan satwa liar itu,” ujar Ade Putra, Sabtu malam (27/7).
Karena itu, sambung Ade, diduga Harimau Sumatera sudah menjauh dari lokasi dan kembali ke dalam kawasan hutan lindung yang hanya berjarak sekitar 650 meter dari lokasi kejadian.
“Kendati begitu, BKSDA tetap menghimbau masyarakat untuk tidak melepaskan ternaknya secara liar tanpa diawasi. Kami juga meminta warga untuk tetap waspada serta berhati-hati dalam beraktivitas,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, BKSDA Resor Pasaman menerima informasi adanya serangan terhadap 14 ekor ternak warga. Sedikotnya 13 ekor kambing dan 1 ekor anjing ditemukan tewas dengan bekas terkaman hewan buas pada Senin pagi (22/7).
Mendapati informasi tersebut, BKSDA langsung menurunkan tim untuk melakukan klarifikasi dan pengecekan ke lokasi kejadian. Di lapangan, tim menemukan jejak kaki satwa liar yang masih dalam dugaan adalah jenis Harimau Sumatera di beberapa titik.(HS/Oneal)